Di era digital yang penuh dengan media sosial dan berbagai bentuk hiburan instan, membaca buku seakan menjadi aktivitas yang mulai tersisihkan. Namun, menariknya, generasi Z, yang dikenal dengan kecanggihan teknologi dan kehidupan yang serba cepat, justru menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap buku-buku fiksi. Mengapa fiksi lebih disukai oleh Gen Z? Ada beberapa alasan mengapa jenis buku ini menjadi pilihan utama bagi mereka dalam dunia literasi yang semakin berkembang.
Pertama, fiksi memberi ruang untuk melarikan diri dari realitas. Dunia Gen Z cenderung penuh dengan tekanan, baik dari sosial media, kehidupan akademis, atau masalah kehidupan sehari-hari. Buku fiksi menawarkan pelarian ke dunia yang penuh dengan imajinasi, petualangan, dan cerita yang jauh dari kehidupan nyata. Karakter-karakter fiksi sering kali menjadi teman yang bisa diandalkan, membawa pembaca ke dalam pengalaman yang mendalam, jauh dari hiruk-pikuk dunia mereka. Cerita yang seru, penuh misteri atau fantasi, memberikan kesempatan untuk merasakan kebebasan, tanpa batasan yang ada di dunia nyata.
Selain itu, fiksi seringkali menyajikan tema-tema yang relevan dengan pengalaman hidup Gen Z. Banyak novel fiksi masa kini mengangkat isu-isu sosial yang dekat dengan kehidupan mereka, seperti tantangan mental health, pencarian identitas, tekanan sosial, atau masalah lingkungan. Gen Z merasa lebih terhubung dengan karakter-karakter fiksi yang memiliki dilema yang serupa dengan yang mereka alami. Mereka menemukan kenyamanan dalam membaca cerita yang mencerminkan kenyataan mereka, tetapi tetap dibalut dengan alur yang menyenangkan dan penuh imajinasi.
Fiksi juga memberikan kebebasan lebih dalam hal interpretasi dan ekspresi. Ketika membaca novel fiksi, Gen Z tidak hanya menerima informasi atau pesan, tetapi juga dibebaskan untuk merasakan, berimajinasi, dan membayangkan dunia dalam versi mereka sendiri. Dunia yang dibangun oleh penulis fiksi sering kali jauh lebih fleksibel dibandingkan dengan nonfiksi, yang umumnya bersifat faktual dan konkret. Gen Z suka memiliki ruang untuk berpikir kreatif dan mengembangkan ide-ide mereka, dan fiksi memberi mereka kesempatan tersebut. Dalam sebuah novel, mereka bisa memetakan imajinasi mereka ke dalam karakter, setting, dan plot yang berkembang sesuai dengan persepsi pribadi mereka.
Terakhir, fiksi memberikan hiburan yang lebih mudah diakses dan bisa dinikmati kapan saja. Di tengah kehidupan yang serba cepat dan padat, Gen Z mencari cara untuk bersantai dan menikmati waktu luang mereka. Buku fiksi menawarkan pengalaman membaca yang bisa disesuaikan dengan jadwal sibuk mereka. Baik itu di perjalanan, saat menunggu atau di malam hari, membaca fiksi menjadi cara yang menyenangkan untuk mengisi waktu. Ditambah dengan keberadaan buku mimpi digital dan audiobook yang semakin populer, membaca fiksi menjadi lebih mudah diakses kapan saja dan di mana saja.
Dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh buku fiksi, tidak mengherankan jika generasi Z menjadikannya pilihan utama. Fiksi tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menawarkan pengalaman yang mendalam, relevansi emosional, dan kebebasan berimajinasi yang sangat dinikmati oleh generasi ini. Saat dunia semakin mengarah ke digitalisasi, membaca fiksi tetap menjadi cara yang menyenangkan dan bermakna bagi Gen Z untuk melarikan diri, belajar, dan terhubung dengan diri mereka sendiri.